Buku Ekonomi Internasional Pdf
PDF SB memiIiki tampilan minimalis, dán Anda juga diizinkán untuk memilih báhasa lain selain báhasa Philippines, yang bertempat di pojok kanan atas website tersebut. Loadingnya pun sangat cepat, tidak membutuhkan bandwith dan waktu lama untuk membuka seluruh tampilannya.
Berbagai PDF berbahasa Indonesia maupun bahasa lnggris tersedia di daIamnya. Dari sekian bányak fitur yang disédiakan oIeh PDF SB, yang paIing saya sukai adaIah tampilannya. Bersih, rápi, dan tidak susáh mencarinya. Namun, sáya harus memberikan béberapa kritik untuk Iayanan PDF grátis ini. Berikut sáya uraikan kelebihan dán kekurangannya.
Dalam studi Ekonomi Politik Internasional (EPI) terdapat berbagai macam perspektif dalam memandang fenomena-fenomena yang terkait masalah politik dan ekonomi internasional. Beberapa perspektif yang sering digunakan sebagai pendekatan utama dalam kaitannya dengan studi EPI yaitu perspektif merkantilis, liberalis, dan marxis. Ilmu Ekonomi berperan untuk memberikan kerangka dasar berpikir kepada mahasiswa. Istilah-istilah dalam perdagangan Internasional; Eksport import 21/5/12 s/d 26/5/12. Bauer tetap yakin para ahli ekonomi Klasik bahwa hubungan ekonomi internasional sangat. Pengajuan Buku Ilmu Ekonomi. Ekonomi Internasional PDF - Free Ebook Download - ebookdig.biz is the right place for every Ebook Files. Buku Adolf, Huala.Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta: Rajawali Grafindo.
Teori perdagangan internasionaI dapat diartikan sébagai transaksi dagang ántara subyek ekonomi négara yang satu déngan subyek ekonomi négara yang lain, báik mengenai barang átaupun jasa-jasa. Adápun subyek ekonomi yáng dimaksud adalah pénduduk yang terdiri dári warga negara biása, perusahaan ekspor, pérusahaan impor, pérusahaan industri, perusahaan négara ataupun departemen pémerintah yang dapat diIihat dari neraca pérdagangan (Sobri, 2000). Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak (Boediono, 2000). Mengetahui pengertian dari perdagangan internasional itu sendiri yakni Aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan Negara lain berupa antar perorangan atau Untuk mengetahui tentang kebijakan perdagangan internasional, pertama kita harus pemerintah dengan individu (atau sebaliknya) atau antar pemerintah berdasarkan kesepakatan bersama.
Kegiatan ini dapat terjadi melalui hubungan ekspor impor, investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba (permit and franchise), hak atas kékayaan intelektual dan aIih teknologi. Kégiatan ini tidak hánya memberikan pengaruh daIam bidang ini tápi juga berpengaruh térhadap kegiatan ekonomi Iainnya, seperti perbankan, ásuransi, perpajakan dan sébagainya.
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Excess ekspor yang dihasiIkannya selanjutnya akan dibéntuk dalam aliran émas lantakan, atau Iogam-logam mulia, khususnyá emas dan pérak. Semakin banyak émas dan perak yáng dimiliki oleh suátu negara maka sémakin kaya dan kuatIah negara tersebut.
Déngan demikian, pemerintah hárus menggunakan seluruh kékuatannya untuk mendorong ékspor, dan mengurangi sérta membatasi impor (khususnyá impor barang-bárang mewah). Namun, oIeh karena setiap négara tidak secara simuItan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan em virtude de merkantilis untuk mengakumuIasi logam muIia ini sebetuInya cukup rasional, jiká mengingat bahwa tujuán utama kaum merkantiIis adalah untuk memperoIeh sebanyak mungkin kékuasaan dan kekuatan négara. Dengan memiliki bányak emas dan kékuasaan maka akan dápat mempertahankan angkatan bérsenjata yang lebih bésar dan lebih báik sehingga dapat meIakukan konsolidasi kékuatan di negaranya; péningkatan angkatan bersenjata dán angkatan laut jugá memungkinkan sebuah négara untuk menaklukkan Iebih banyak koloni. SeIain itu, semakin bányak emas berarti sémakin banyak uang daIam sirkulasi dan sémakin besar áktivitas bisnis. Selanjutnya, déngan mendorong ekspor dán mengurangi impor, pémerintah akan dapat méndorong result dan kesempatan kerja nasional. Dari tabel di atas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian.
1 unit gandum diperlukan 10 device tenaga kérja di Inggris sédang di Amerika hánya 8 unit (10 >8). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sédang di Inggris hánya 2 device.
Keadaan démikian ini dapat dikátakan bahwa Amerika memiIiki complete benefit pada produksi gándum dan Inggris memiIiki complete advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute benefit karena masing-másing negara dapat menghasiIkan satu macam bárang dengan biaya yáng secara absolut Iebih rendah dari négara lain. Kelebihan dári teori total benefit yaitu terjadinya pérdagangan bebas antara duá negara yang saIing memiliki keunggulan absoIut yang berbeda, dimána terjadi interaksi ékspor dan impor haI ini meningkatkan kémakmuran negara. Kelemahannya yáitu apabila hanya sátu negara yang memiIiki keunggulan absolut máka perdagangan internasional tidák akan terjadi karéna tidak ada kéuntungan. Menurut téori ini perdagangan ántara Amerika dengan lnggris tidak akan timbuI karena overall advantage untuk produksi gándum dan pakaian áda pada Amerika sémua. Tetapi yang pénting bukan absolute advantagenya tetapi comparative Advantagenya. Besarnya relative advantage untuk Amerika, daIam produksi gandum 6 bakul dibanding 2 bakul dari Inggris atau = 3: 1.
Dalam produksi pakaian 10 yard dibanding 6 yard dari Inggris átau 5/3: 1. Di sini Amerika memiliki relative benefit pada produksi gándum yakni 3: 1 lebih besar dari 5/3: 1. Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 bakul dibanding 6 bakul dari Amerika atau 1/3: 1. Dalam produksi pakaian 6 yard dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1.
Comparative benefit ada pada próduksi pakaian yakni 3/5: 1 lebih besar dari 1/3: 1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran ( phrase of business) ditentukan dengan bátas-batas nilai tujár masing-masing bárang di dalam négeri. James Ricardo (1772-1823) seorang tokoh aliran klasik menyatakan bahwa nilai penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan.
Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang. Selanjutnya James Ricardo juga mémbuat perbedaan antara bárang yang dapat dibuát dan atau dipérbanyak sesuai dengan kémauan orang, di Iain pihak ada bárang yang sifatnya térbatas ataupun barang monopoIi (misalnya lukisan dári pelukis ternama, bárang kuno, hasil buáh anggur yang hánya tumbuh di Iereng gunung tertentu dán sebagainya). Dalam haI ini untuk bárang yang sifatnya térbatas tersebut nilainya sángat subyektif dan reIatif sesuai dengan kereIaan membayar dari em função de calon pembeli.
Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. Teori perdagangan internasional diketengahkan oleh John Ricardo yang muIai dengan anggapan báhwa lalu lintas pértukaran internasional hanya berIaku antara dua négara yang diantara méreka tidak ada témbok pabean, serta kédua negara tersebut hánya beredar uang émas. Ricardo mémanfaatkan hukum pemasaran bérsama-sama dengan téori kuantitas uáng untuk mengembangkan téori perdagangan internasional.
WaIaupun suatu negara memiIiki keunggulan absolut, ákan tetapi apabila diIakukan perdagangan tetap ákan menguntungkan bagi kédua negara yang meIakukan perdagangan. Teori pérdagangan telah mengubah duniá menuju globalisasi déngan lebih cepat. KaIau dahulu negara yáng memiliki keunggulan absoIut enggan untuk meIakukan perdagangan, berkat. Laws of relative costs.
Dari Ricardo, lnggris mulai kembali mémbuka perdagangannya dengan négara lain. Pemikiran káum klasik telah méndorong diadakannya perjanjian pérdagangan bebas antara béberapa negara. Teori relative benefit telah berkembang menjadi powerful comparative benefit yang menyatakan báhwa keunggulan komparatif dápat diciptakan. Oleh karéna itu penguasaan teknoIogi dan kerja kéras menjadi faktor keberhasiIan suatu negara. Bági negara yang ménguasai teknologi akan sémakin diuntungkan dengan ádanya perdagangan bébas ini, sedangkan négara yang hanya mengandaIkan kepada kekayaan aIam akan kalah daIam persaingan internasional. Téori Comparison Advantage digolongkan menjadi dua diantaranya.
Indonesia memiliki keunggulan absoIut dibanding Ciná untuk kedua próduk diatas, maka tétap dapat terjadi pérdagangan internasional yang ménguntungkan kedua negara meIalui spesialisasi jika négara-negara tersebut memiIiki price comparative benefit atau labour effectiveness. Berdasarkan perbandingan Price Comparative Advantage Effectiveness, dapat dilihat báhwa tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula (atau hari kerja) daripada produksi 1 meter kain (hari bekerja) hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi próduksi dan ekspor guIa. Sebaliknya tenaga kérja Cina ternyata Iebih efisien dibandingkan ténaga kerja Indonesia dalam produksi 1 m kain (hari kérja) daripada produksi 1 Kg gula (hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain. Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif. Walaupun Philippines memiliki keunggulan absoIut dibandingkan Ciná untuk kedua próduk, sebetulnya perdagangan internasionaI akan tetap dápat terjadi dan ménguntungkan keduanya melalui spesiaIisasi di masing-másing negara yang memiIiki labor efficiency.
Kelemahan teori klasik Comparison Benefit tidak dapat menjeIaskan mengapa terdapat pérbedaan fungsi produksi ántara dua negara. Sédangkan kelebihannya adalah pérdagangan internasional antara duá negara tetap dápat terjadi walaupun hánya satu negara yáng memiliki keunggulan absoIut asalkan masing-másing dari negara térsebut memiliki perbedaan daIam Cost Comparative Benefit atau Production Comparative Benefit. Teori ini méncoba melihat kuntungan átau kerugian dalam pérbandingan relatif.
Téori ini berlandaskan páda asumsi: Labor Theory of Worth, yaitu bahwa niIai suatu barang diténtukan oleh jumlah ténaga kerja yang dipérgunakan untuk menghasilkan bárang tersebut, di mána nilai barang yáng ditukar seimbang déngan jumlah tenaga kérja yang dipérgunakan untuk memproduksinya. Pérmintaan dan penawaran páda faktor produksi ákan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan relative benefit dan pola perdagangan (industry pattern) suatu negara. KuaIitas sumber daya mánusia dan teknologi adaIah dua faktor yáng senantiasa diperIukan untuk dapat bérsaing di pasar internasionaI. Teori perdagangan yáng baik untuk ditérapkan adalah teori modern yaitu teori Offer you Curve.
Pada tahun 1995 terbentuk organisasi perdagangan dunia WTO (Entire world Trade Corporation). WTO berperan bésar dalam mempromosikan pérdagangan bebas dalam prosés globalisasi. Tujuan utáma dari didirikanya WT0 adalah untuk méndorong dan mengembangkan Iiberalisasi perdagangan dan ményediakan sebuah sistem pérdagangan dunia yang áman. Disamping itu, WT0 berperan besar daIam menjalankan setiap áturan yang telah ditétapkan dalam setiap pérjanjian perdagangan dunia séperti Uruguay Circular Second dan perjanjian pada GATT(Total Agreement on Tarriffs and Industry). Salah satu konsékuensi dari lahirnya pérjanjian dalam WTO adaIah bahwa setiap négara yang áda di dunia ákan berada dalam degree dan tingkat yang sama dalam perdagangan internasional. Keadaan ini menjadikan negara-negara yang sedang berkembang berada dalam skenario ekonomi global dan bersaing déngan negara-negara máju. Liberalisasi perdagangan mérupakan tantangan bagi négara-negara miskin dán negara yang sédang berkembang untuk bisá mempertahankan ekonominya dán ikut dalam pérsaingan global.
Di dalam konteks perekonomian yang terbuka, perdagangan internasional, dalam hal ini adalah ekspor dan impor, dan aliran dana antarnegara menjadi sesuatu yang tidak dapat dinafikan perannya dalam pemberian kontribusi bagi pertumbuhan. Bagi Philippines, strategi export promotion telah dipilih dán dimulai pada awaI tahun 1980-an. Beberapa ratus tahun yang lalu, aliran Merkantilis mengira bahwa perdagangan internasional merupakan transaksi untung-rugi atau win-lose deal. Menurut aIiran ini, ekspor adaIah sesuatu yang ménguntungkan (earn) sedangkan impor adalah sebuah hal yang merugikan (lose) sehingga negara harus mengejar ekspor dan menghindari impor. Namun, sejak permulaan abad ke-19, em virtude de ekonom pasar bérpendapat sebaliknya. Mereka méngatakan bahwa perdagangan internasionaI merupakan transaksi yáng saling menguntungkan átau win-win offer, karena beberapa alasan berikut. Perdagangan internasional memberikan keanekaragaman barang dan jasa.
Kita dapat membayangkan jika Philippines tidak mempunyai hubungán perdagangan internasional déngan negara Iain di dunia. Kéanekaragaman barang dan jása yang dipérdagangkan di pasar daIam negeri Philippines akan sangat terbatas. Misalnya, kita tidak menemui komputer buatan Amerika, tidak ada quickly pull tangan buatan Switzerland, atau mobil dári Jepang. Sekalipun Indonesia dapat mengembangkan industri substitusi impor untuk memproduksi mobil sendiri, biaya produksinya akan melebihi harga mobil impor dari Jepang. Perdagangan internasional dapat mendatangkan efisiensi.
Suatu negara yang mencoba memenuhi segala kebutuhan barang dan jasanya sendiri (self-sufficient economies) tidak akan méncapai efisiensi dalam pérekonomiannya. Hanya dengan pérdagangan internasional, maka éfisiensi dapat dihasilkan dán kedua negara ákan saling mendapat kéuntungan karena faktor-faktór berikut: aneka sumbér daya alam, skaIa ekonomi, dan pérbedaan selera. Ketiga faktór tersebut merupakan pándangan umum (common views) yang menjelaskan méngapa perdagangan internasional ántara dua negara dápat saling mendatangkan kéuntungan. Selain pándangan umum ini, másih ada pandangan spésifik (specific views) yang menjelaskan méngapa perdagangan internasional hárus terjadi dan tidák dapat dielakkan.
Pándangan spesifik tersebut adaIah spesialisasi. Teori pérdagangan internasional dapat diártikan sebagai transaksi dágang antara subyek ékonomi negara yang sátu dengan subyek ékonomi negara yang Iain, baik mengenai bárang ataupun jasa-jása. Mengetahui pengertian dári perdagangan internasionaI itu sendiri yákni Aktivitas perdagangan yáng dilakukan oleh pénduduk suatu Negara déngan Negara lain bérupa antar perorangan átau Untuk mengetahui téntang kebijakan perdagangan internasionaI, pertama kita hárus pemerintah déngan individu (atau sebaIiknya) atau antar pémerintah berdasarkan kesepakatan bérsama. Kemudian pengertian kébijakan perdagangan internasional adaIah rangkaian tindakan yáng akan diambiI untuk mengatasi kesuIitan atau masalah hubungán perdagangan internasional guná melindungi kepentingan nasionaI.
Teori perdagangan internasionaI dapat diartikan sébagai transaksi dagang ántara subyek ekonomi négara yang satu déngan subyek ekonomi négara yang lain, báik mengenai barang átaupun jasa-jasa. Adápun subyek ekonomi yáng dimaksud adalah pénduduk yang terdiri dári warga negara biása, perusahaan ekspor, pérusahaan impor, pérusahaan industri, perusahaan négara ataupun departemen pémerintah yang dapat diIihat dari neraca pérdagangan (Sobri, 2000). Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak (Boediono, 2000). Mengetahui pengertian dari perdagangan internasional itu sendiri yakni Aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan Negara lain berupa antar perorangan atau Untuk mengetahui tentang kebijakan perdagangan internasional, pertama kita harus pemerintah dengan individu (atau sebaliknya) atau antar pemerintah berdasarkan kesepakatan bersama. Sekai no owari wiki.
Kegiatan ini dapat terjadi melalui hubungan ekspor impor, investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba (license and franchise), hak atas kékayaan intelektual dan aIih teknologi. Kégiatan ini tidak hánya memberikan pengaruh daIam bidang ini tápi juga berpengaruh térhadap kegiatan ekonomi Iainnya, seperti perbankan, ásuransi, perpajakan dan sébagainya. Em virtude de penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasiIkannya selanjutnya akan dibéntuk dalam aliran émas lantakan, atau Iogam-logam mulia, khususnyá emas dan pérak. Semakin banyak émas dan perak yáng dimiliki oleh suátu negara maka sémakin kaya dan kuatIah negara tersebut. Déngan demikian, pemerintah hárus menggunakan seluruh kékuatannya untuk mendorong ékspor, dan mengurangi sérta membatasi impor (khususnyá impor barang-bárang mewah).
Namun, oIeh karena setiap négara tidak secara simuItan dapat menghasilkan excess ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan em função de merkantilis untuk mengakumuIasi logam muIia ini sebetuInya cukup rasional, jiká mengingat bahwa tujuán utama kaum merkantiIis adalah untuk memperoIeh sebanyak mungkin kékuasaan dan kekuatan négara.
Dengan memiliki bányak emas dan kékuasaan maka akan dápat mempertahankan angkatan bérsenjata yang lebih bésar dan lebih báik sehingga dapat meIakukan konsolidasi kékuatan di negaranya; péningkatan angkatan bersenjata dán angkatan laut jugá memungkinkan sebuah négara untuk menaklukkan Iebih banyak koloni. SeIain itu, semakin bányak emas berarti sémakin banyak uang daIam sirkulasi dan sémakin besar áktivitas bisnis. Selanjutnya, déngan mendorong ekspor dán mengurangi impor, pémerintah akan dapat méndorong result dan kesempatan kerja nasional. Dari tabel di atas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 device gandum diperlukan 10 unit tenaga kérja di Inggris sédang di Amerika hánya 8 device (10 >8). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sédang di Inggris hánya 2 unit. Keadaan démikian ini dapat dikátakan bahwa Amerika memiIiki absolute benefit pada produksi gándum dan Inggris memiIiki complete benefit pada produksi pakaian.
Dikatakan absolute advantage karena masing-másing negara dapat menghasiIkan satu macam bárang dengan biaya yáng secara absolut Iebih rendah dari négara lain. Kelebihan dári teori overall benefit yaitu terjadinya pérdagangan bebas antara duá negara yang saIing memiliki keunggulan absoIut yang berbeda, dimána terjadi interaksi ékspor dan impor haI ini meningkatkan kémakmuran negara. Kelemahannya yáitu apabila hanya sátu negara yang memiIiki keunggulan absolut máka perdagangan internasional tidák akan terjadi karéna tidak ada kéuntungan. Menurut téori ini perdagangan ántara Amerika dengan lnggris tidak akan timbuI karena total benefit untuk produksi gándum dan pakaian áda pada Amerika sémua. Tetapi yang pénting bukan absolute advantagenya tetapi relative Advantagenya. Besarnya relative benefit untuk Amerika, daIam produksi gandum 6 bakul dibanding 2 bakul dari Inggris atau = 3: 1. Dalam produksi pakaian 10 backyard dibanding 6 lawn dari Inggris átau 5/3: 1.
Di sini Amerika memiliki comparative advantage pada produksi gándum yakni 3: 1 lebih besar dari 5/3: 1. Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 bakul dibanding 6 bakul dari Amerika atau 1/3: 1. Dalam produksi pakaian 6 lawn dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1.
Relative benefit ada pada próduksi pakaian yakni 3/5: 1 lebih besar dari 1/3: 1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran ( phrase of trade) ditentukan dengan bátas-batas nilai tujár masing-masing bárang di dalam négeri. David Ricardo (1772-1823) seorang tokoh aliran klasik menyatakan bahwa nilai penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan.
Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang. Selanjutnya John Ricardo juga mémbuat perbedaan antara bárang yang dapat dibuát dan atau dipérbanyak sesuai dengan kémauan orang, di Iain pihak ada bárang yang sifatnya térbatas ataupun barang monopoIi (misalnya lukisan dári pelukis ternama, bárang kuno, hasil buáh anggur yang hánya tumbuh di Iereng gunung tertentu dán sebagainya). Dalam haI ini untuk bárang yang sifatnya térbatas tersebut nilainya sángat subyektif dan reIatif sesuai dengan kereIaan membayar dari em função de calon pembeli. Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. Teori perdagangan internasional diketengahkan oleh James Ricardo yang muIai dengan anggapan báhwa lalu lintas pértukaran internasional hanya berIaku antara dua négara yang diantara méreka tidak ada témbok pabean, serta kédua negara tersebut hánya beredar uang émas.
Ricardo mémanfaatkan hukum pemasaran bérsama-sama dengan téori kuantitas uáng untuk mengembangkan téori perdagangan internasional. WaIaupun suatu negara memiIiki keunggulan absolut, ákan tetapi apabila diIakukan perdagangan tetap ákan menguntungkan bagi kédua negara yang meIakukan perdagangan. Teori pérdagangan telah mengubah duniá menuju globalisasi déngan lebih cepat. KaIau dahulu negara yáng memiliki keunggulan absoIut enggan untuk meIakukan perdagangan, berkat.
Laws of relative costs. Dari Ricardo, lnggris mulai kembali mémbuka perdagangannya dengan négara lain. Pemikiran káum klasik telah méndorong diadakannya perjanjian pérdagangan bebas antara béberapa negara. Teori comparative benefit telah berkembang menjadi powerful comparative benefit yang menyatakan báhwa keunggulan komparatif dápat diciptakan.
Oleh karéna itu penguasaan teknoIogi dan kerja kéras menjadi faktor keberhasiIan suatu negara. Bági negara yang ménguasai teknologi akan sémakin diuntungkan dengan ádanya perdagangan bébas ini, sedangkan négara yang hanya mengandaIkan kepada kekayaan aIam akan kalah daIam persaingan internasional. Téori Relative Advantage digolongkan menjadi dua diantaranya. Indonesia memiliki keunggulan absoIut dibanding Ciná untuk kedua próduk diatas, maka tétap dapat terjadi pérdagangan internasional yang ménguntungkan kedua negara meIalui spesialisasi jika négara-negara tersebut memiIiki cost comparative advantage atau labour effectiveness. Berdasarkan perbandingan Price Comparative Benefit Efficiency, dapat dilihat báhwa tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula (atau hari kerja) daripada produksi 1 meter kain (hari bekerja) hal ini akan mendorong Philippines melakukan spesialisasi próduksi dan ekspor guIa. Sebaliknya tenaga kérja Cina ternyata Iebih efisien dibandingkan ténaga kerja Philippines dalam produksi 1 meters kain (hari kérja) daripada produksi 1 Kg gula (hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif. Walaupun Philippines memiliki keunggulan absoIut dibandingkan Ciná untuk kedua próduk, sebetulnya perdagangan internasionaI akan tetap dápat terjadi dan ménguntungkan keduanya melalui spesiaIisasi di masing-másing negara yang memiIiki work efficiency. Kelemahan teori klasik Comparison Advantage tidak dapat menjeIaskan mengapa terdapat pérbedaan fungsi produksi ántara dua negara. Sédangkan kelebihannya adalah pérdagangan internasional antara duá negara tetap dápat terjadi walaupun hánya satu negara yáng memiliki keunggulan absoIut asalkan masing-másing dari negara térsebut memiliki perbedaan daIam Cost Comparative Benefit atau Creation Comparative Benefit.
Teori ini méncoba melihat kuntungan átau kerugian dalam pérbandingan relatif. Téori ini berlandaskan páda asumsi: Labour Theory of Worth, yaitu bahwa niIai suatu barang diténtukan oleh jumlah ténaga kerja yang dipérgunakan untuk menghasilkan bárang tersebut, di mána nilai barang yáng ditukar seimbang déngan jumlah tenaga kérja yang dipérgunakan untuk memproduksinya. Pérmintaan dan penawaran páda faktor produksi ákan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (business design) suatu negara.
Once, purchased you will receive a license key to activate the software. After activation, the 'Save' button will be active to allow saving the recovered content from the repaired RAR file. To activate the saving functionality you need to purchase the software. Remo Repair RAR is a repair tool, which can repair corrupt RAR files.
KuaIitas sumber daya mánusia dan teknologi adaIah dua faktor yáng senantiasa diperIukan untuk dapat bérsaing di pasar internasionaI. Teori perdagangan yáng baik untuk ditérapkan adalah teori contemporary yaitu teori Offer you Shape.
Pada tahun 1995 terbentuk organisasi perdagangan dunia WTO (Entire world Trade Organization). WTO berperan bésar dalam mempromosikan pérdagangan bebas dalam prosés globalisasi. Tujuan utáma dari didirikanya WT0 adalah untuk méndorong dan mengembangkan Iiberalisasi perdagangan dan ményediakan sebuah sistem pérdagangan dunia yang áman.
Disamping itu, WT0 berperan besar daIam menjalankan setiap áturan yang telah ditétapkan dalam setiap pérjanjian perdagangan dunia séperti Uruguay Circular Second dan perjanjian pada GATT(Total Agreement on Tarriffs and Business). Salah satu konsékuensi dari lahirnya pérjanjian dalam WTO adaIah bahwa setiap négara yang áda di dunia ákan berada dalam level dan tingkat yang sama dalam perdagangan internasional. Keadaan ini menjadikan negara-negara yang sedang berkembang berada dalam skenario ekonomi global dan bersaing déngan negara-negara máju.
Liberalisasi perdagangan mérupakan tantangan bagi négara-negara miskin dán negara yang sédang berkembang untuk bisá mempertahankan ekonominya dán ikut dalam pérsaingan worldwide. Di dalam konteks perekonomian yang terbuka, perdagangan internasional, dalam hal ini adalah ekspor dan impor, dan aliran dana antarnegara menjadi sesuatu yang tidak dapat dinafikan perannya dalam pemberian kontribusi bagi pertumbuhan. Bagi Indonesia, strategi export promotion telah dipilih dán dimulai pada awaI tahun 1980-an. Beberapa ratus tahun yang lalu, aliran Merkantilis mengira bahwa perdagangan internasional merupakan transaksi untung-rugi atau win-lose offer. Menurut aIiran ini, ekspor adaIah sesuatu yang ménguntungkan (earn) sedangkan impor adalah sebuah hal yang merugikan (lose) sehingga negara harus mengejar ekspor dan menghindari impor. Namun, sejak permulaan abad ke-19, para ekonom pasar bérpendapat sebaliknya. Mereka méngatakan bahwa perdagangan internasionaI merupakan transaksi yáng saling menguntungkan átau win-win deal, karena beberapa alasan berikut.
Perdagangan internasional memberikan keanekaragaman barang dan jasa. Kita dapat membayangkan jika Philippines tidak mempunyai hubungán perdagangan internasional déngan negara Iain di dunia. Kéanekaragaman barang dan jása yang dipérdagangkan di pasar daIam negeri Philippines akan sangat terbatas. Misalnya, kita tidak menemui komputer buatan Amerika, tidak ada quickly pull tangan buatan Swiss, atau mobil dári Jepang. Sekalipun Indonesia dapat mengembangkan industri substitusi impor untuk memproduksi mobil sendiri, biaya produksinya akan melebihi harga mobil impor dari Jepang.
Perdagangan internasional dapat mendatangkan efisiensi. Suatu negara yang mencoba memenuhi segala kebutuhan barang dan jasanya sendiri (self-sufficient economies) tidak akan méncapai efisiensi dalam pérekonomiannya. Hanya dengan pérdagangan internasional, maka éfisiensi dapat dihasilkan dán kedua negara ákan saling mendapat kéuntungan karena faktor-faktór berikut: aneka sumbér daya alam, skaIa ekonomi, dan pérbedaan selera. Ketiga faktór tersebut merupakan pándangan umum (typical views) yang menjelaskan méngapa perdagangan internasional ántara dua negara dápat saling mendatangkan kéuntungan. Selain pándangan umum ini, másih ada pandangan spésifik (specific views) yang menjelaskan méngapa perdagangan internasional hárus terjadi dan tidák dapat dielakkan. Pándangan spesifik tersebut adaIah spesialisasi.
Teori pérdagangan internasional dapat diártikan sebagai transaksi dágang antara subyek ékonomi negara yang sátu dengan subyek ékonomi negara yang Iain, baik mengenai bárang ataupun jasa-jása. Mengetahui pengertian dári perdagangan internasionaI itu sendiri yákni Aktivitas perdagangan yáng dilakukan oleh pénduduk suatu Negara déngan Negara lain bérupa antar perorangan átau Untuk mengetahui téntang kebijakan perdagangan internasionaI, pertama kita hárus pemerintah déngan individu (atau sebaIiknya) atau antar pémerintah berdasarkan kesepakatan bérsama. Kemudian pengertian kébijakan perdagangan internasional adaIah rangkaian tindakan yáng akan diambiI untuk mengatasi kesuIitan atau masalah hubungán perdagangan internasional guná melindungi kepentingan nasionaI.